Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah umat Islam memperingati hari Maulid Nabi atau lahirnya Nabi Muhammad SAW. Rasulullah lahir di Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (570 M). Pada tahun kelahiran Rasulullah tersebut Raja Habasyah mengirimkan pasukan tentara serta para gajah untuk meruntuhkan Ka'bah. Lalu Allah SWT menghancurkan pasukan tersebut, karena memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada usianya yang masih muda Rasulullah SAW telah kehilangan kedua orang tuanya dan tinggal bersama kakeknya, Abdul Muthalib. Ayahnya, Abdullah meninggal sebelum ia dilahirkan. Sedangkan ibunya yang bernama Aminah, meninggal dunia ketika ia masih berusia enam tahun. Setelah itu Rasulullah diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi pemuda yang mempunyai budi pekerti baik. Kemudia, memutuskan untuk pergi ke Gua Hiro untuk beribadah dan ketika sedang tidur di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril dan memberikan wahyu pertama dari Allah SWT.
Wahyu tersebut berisi perintah untuk membaca dan menyeru manusia kepada jalan yang lurus. Setelah menerima wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan ajaran Islam. Walaupun semasa hidupnya Allah uji dengan menghadapi banyak cobaan dalam menyebarkan ajaran Islam. Namun, beliau tetap teguh pada prinsip-prinsipnya dan tidak pernah menyerah. Beliau juga menjadi teladan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sejarah Maulid Nabi
Peringatan Maulid Nabi SAW diyakini telah dikenal oleh masyarakat muslim Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah. Namun ada pula yang meyakininya peringatan maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW.
Terdapat beragam versi mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi SAW. Sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa. Tapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi.
Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi Perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yarusalem. Selain itu adanya Maulid Nabi ini mendorong umat muslim untuk senantiasa bershalawat.
meneguhkan kembali kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW serta melestarikan ajaran dan misi perjuangan Nabi Muhammad SAW pun beserta Nabi lainnya dapat terus menginspirasi umat Islam.
Makna Perayaan Hari Maulid Nabi
Di Indonesia Maulid Nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatain. Selain itu, perayaan Maulid Nabi juga dikenal dengan Grebeg Mulud karena tradisi masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan cara menggelar upacara nasi gunungan. Sejarah peringatan Maulid Nabi di Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo. Peringatan Maulid Nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna penting bagi umat Muslim. Sebagai momen untuk meneladani nilai-nilai dan ajaran Rasulullah SAW yang diberikan untuk umatnya dalam menjalani kehidupan ibadah maupun bermuamalah.