Tidak lama lagi, umat Islam di seluruh penjuru dunia akan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan yang istimewa, begitu pun di sisi Nabi Muhammad. Karena bulan yang istimewa, Nabi Muhammad menyiapkan diri dalam menyambut Ramadhan dengan sejumlah amalan ibadah.
Nabi Muhammad SAW menjelang Ramadhan kerap berpuasa selama bulan Sya'ban, bulan
sebelum Ramadhan dalam kalender Islam. Nabi juga mendorong umat Islam di
sekitarnya meningkatkan ibadah sebelum Ramadhan benar-benar tiba.
Rasulullah diriwayatkan kerap melakukan amalan ibadah sunnah yang bernilai
kebajikan dalam menyambut Ramadhan. Tak lupa, beliau juga kerap memotivasi umat
Islam di sekelilingnya menyambut Ramadhan dengan sukacita dengan menjalani
ibadah.
Setidaknya, Nabi Muhammad SAW memiliki tiga strategi untuk mempersiapkan
Ramadhan.
Pertama, persiapan praktis
seperti berpuasa dengan ikhlas.
Kedua, meminta keberkahan kepada Allah melalui doa.
Ketiga, menasihati, memotivasi,
dan mengingatkan orang-orang di sekitarnya tentang kedatangan Ramadhan. Beliau
juga mendorong mereka melakukan perbuatan baik di dalamnya.
Puasa sunnah selama Sya'ban dilakukan Nabi Muhammad pada masa
lalu sebagaimana yang terekam dalam hadis shahih.
Hadits tersebut berbunyi:
"Dari Usamah bin Zaid, dia berkata: Saya berkata: Wahai Rasulullah, saya
tidak melihat Anda berpuasa dalam sebulan layaknya engkau lakukan di bulan
Sya'ban."
Mendengar itu, Rasulullah menjawab: "Itu adalah bulan di
mana orang tidak terlalu memperhatikan, antara Rajab dengan Ramadhan. Itu
adalah bulan di mana perbuatan itu diangkat oleh Allah SWT, dan aku suka
perbuatanku (amalanku) diangkat Allah ketika menjalani puasa." Hadits ini
diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i.
Hal yang sama juga telah dicatat berdasarkan hadits yang bersumber dari Aishah:
"Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk berpuasa adalah Sya'ban.
Memang, ia biasa bergabung ke
Ramadhan." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i dengan kadar hadis
yang shahih. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.
Meski jumlah pasti hari berpuasanya Rasulullah pada Sya'ban belum dapat dipastikan,
tetapi kita dapat mengemukakan pada saat Ramadhan tiba, Rasulullah SAW seolah
mengajari umat Islam terbiasa menjalani puasa setiap hari selama Ramadhan.
Di sisi lain, memohon keberkahan saat bulan sabit nampak juga dilakukan
Rasulullah SAW. Setiap kali Nabi Muhammad melihat bulan sabit, beliau
menandakan dimulainya bulan baru, termasuk Ramadhan. Maka beliau akan
memanjatkan doa khusus.
Doa itu sebagaimana yang diriwayatkan Talhah bin Ubaidullah: "Saat melihat
bulan baru (bulan lunar), Nabi biasanya berdoa: “Ya Allah, biarkan bulan ini
menampakkan diri pada kami dengan keamanan dan keyakinan. Dengan keamanan
dan Islam. Wahai Bulan, Tuanmu adalah Allah. Semoga bulan ini membawa petunjuk
dan kebaikan." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi berkadar
shahih.
Kemudian, Rasulullah juga mengingatkan orang-orang tentang berkah Ramadhan dan
mendorong umat Muslim melakukan perbuatan yang lebih baik lagi. Rasulullah SAW
berkata: "Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang diberkati, di mana
Allah, Yang Mahakuasa telah memerintahkanmu untuk berpuasa. Selama itu, gerbang
surga dibuka dan gerbang Neraka ditutup, dan setiap iblis dirantai. Di
dalamnya, Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan; siapa pun
yang kehilangan kebaikannya memang dirampas."
Untuk itulah ketika mengacu pada apa yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW, umat Islam dapat melihat sesungguhnya beliau telah mendorong umat
Islam di sekitarnya untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan. Sebelum
Ramadhan benar-benar tiba, banyak amalan ibadah yang dapat dilakukan
sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.